Driver di Medan Demo, Gojek Tegaskan Tak Ada Sistem PrioritasFoto: Demo driver ojek online di Medan. (Khairul Ikhwan/detikcom)

Jakarta -Pihak Gojek menyesalkan agresi demonstrasi driver di Medan yang menuntut pemerataan order serta meminta tak ada lagi penerimaan pengemudi baru. Gojek menyampaikan tidak ada sistem prioritas.

"Kami menyayangkan agresi demonstrasi yang dilakukan oleh kawan driver di Medan tanggal 13 Agustus 2019. Karena sebenarnya Gojek menyadari arti penting komunikasi dengan kawan driver. Untuk menjaga kualitas komunikasi antara Gojek dengan kawan driver, kami telah rutin menggelar kopdar," kata Head of Regional Corporate Affairs Gojek Teuku Parvinanda Handriawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/8/2019).


Saat kopdar rutin itu, Andri menjelaskan pihaknya melaksanakan komunikasi dua arah. Bukan hanya sebagai wadah sosialisasi kebijakan demi peningkatan kualitas layanan, tetapi juga wadah bagi kawan driver untuk memberikan aspirasinya.

"Topik Kopdar sangat beragam, terutama hal-hal yang berkaitan dengan operasional. Seperti sosialisasi mengenai keamanan dan keselamatan, tarif, bagaimana menjalankan order dengan tetap mengedepankan kualitas layanan, hingga apa yang menjadi kebutuhan kawan driver untuk menciptakan mereka lebih berdaya dan produktif," ujarnya.

Dalam Kopdar, lanjutnya, Gojek dan kawan driver bertemu secara rutin setiap dua ahad sekali, serentak se Indonesia. Melalui Kopdar, Gojek sanggup mengidentifikasi banyak hal untuk dikembangkan.

Selain itu, kata Andri, banyak sekali inisiatif untuk sanggup menjawab kebutuhan kawan driver pun telah dilahirkan dan dilaksanakan ibarat kegiatan swadaya, bengkel berguru mitra, hingga apresiasi kepada kawan driver dalam banyak sekali bentuk. Gojek meyakini kualitas komunikasi dengan kawan driver telah terjalin dengan baik dan terus berkomitmen untuk menjaga kualitas tersebut.

"Berkaitan dengan aspirasi yang disampaikan kawan driver di Medan, perlu kami informasikan bahwa tidak ada sistem prioritas di Gojek. Yang dilakukan oleh Gojek ialah pembaharuan sistem alokasi, dimana Gojek berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan kenyamanan kawan driver dalam bekerja," ucapnya.

Pada sistem ini, Andri menyampaikan kedekatan dengan titik lokasi bukanlah satu-satunya parameter dalam pembagian order. Order yang dibentuk oleh konsumen akan disebarkan kepada kawan yang berada pada radius tertentu.

"Kemudian, kawan yang paling rajin (tidak pilih-pilih order), punya rating tinggi, berpeluang lebih besar untuk mendapat order tersebut. Melalui sistem yang gres ini, jumlah kawan driver yang berbuat curang memakai Fake GPS sanggup berkurang. Sistem gres ini juga secara tidak eksklusif menciptakan pengguna mendapat kualitas pelayanan yang lebih baik," tuturnya.


Sebelumnya, massa pengemudi ojek online menggelar demonstrasi di Medan, Selasa (13/8). Mereka menuntut pemerataan order bagi semua pengemudi serta meminta tak ada lagi penerimaan pengemudi ojol baru.

Para pengemudi ini awalnya berkumpul di Lapangan Merdeka, Medan. Mereka kemudian berkonvoi dengan sepeda motor sekitar menuju kantor penyedia layanan di Kompleks CBD Polonia, Jalan Padang Golf, Medan Polonia.

Sumber detik.com
Lebih baru Lebih lama