Go-Jek Tanggapi Aksi Protes Driver di SoloSalah satu sudut di kantor Go-Jek. (Rengga Sancaya/detikcom)

Jakarta -Sejumlah driver kawan Go-Jek menggelar agresi demonstrasi di Solo memprotes harga layanan Go-Ride pada Rabu kemarin. Go-Jek memperlihatkan jawaban atas agresi itu.

Massa driver ojek online menggelar unjuk rasa di Solo. Para kawan Go-Jek itu merasa tarif gres yang ditetapkan perusahaan untuk layanan Go-Ride tidak manusiawi.

Menurut para driver, semenjak 4 Maret 2019, Go-Jek menerapkan tarif baru, yaitu Rp 2.100 per km dengan hitungan jarak tempuh minimal 2,4 km. Makara tarif minimal yang harus dibayar ialah Rp 5 ribu. Namun tarif tersebut masih dipotong 20 persen, yaitu menjadi Rp 4 ribu per perjalanan terpendek. Potongan inilah yang mereka permasalahkan.

Go-Jek memperlihatkan tanggapan. Michael Reza, VP Corporate Affairs Go-Jek, mengatakan, terkait bagan insentif, sanggup disampaikan bahwa insentif yakni bonus pelengkap yang diberikan Go-Jek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif, berdasarkan Michael, akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar alasannya yakni tujuan utama bagan insentif yakni mengupayakan titik temu terbaik antara undangan pelanggan dan ketersediaan kawan Go-Jek.

"Fokus kami terkait kesejahteraan tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Salah satu bentuk perwujudan aspirasi kawan yakni diluncurkannya banyak sekali aktivitas kesejahteraan mitra, melalui aktivitas Go-Jek Swadaya," tutur Michael.




Berikut ini pernyataan lengkap Go-Jek mengenai agresi para mitra driver di Solo:

Berkenaan dengan penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh kawan GOJEK di Solo tgl 13 Maret, Michael Reza, VP Corporate Affairs GOJEK menyampaikan:

Terkait bagan insentif, sanggup kami sampaikan bahwa insentif yakni bonus pelengkap yang diberikan GO-JEK demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar alasannya yakni tujuan utama bagan insentif yakni untuk mengupayakan titik temu terbaik antara undangan pelanggan dan ketersedian kawan GO-JEK.

Fokus kami terkait kesejahteraan tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Salah satu bentuk perwujudan aspirasi kawan yakni diluncurkannya banyak sekali aktivitas kesejahteraan mitra, melalui aktivitas GO-JEK SWADAYA. Program ini sanggup meringankan pengeluaran sehari-hari mitra, memperlihatkan kanal kepada aktivitas asuransi terjangkau, serta memperlihatkan kanal kepada banyak sekali aktivitas pengaturan keuangan bagi masa depan kawan dan keluarganya. Bahkan, kami juga sedang mengeksplorasi banyak sekali aktivitas peningkatan kemampuan, keahlian dan pengetahuan untuk mitra, salah satunya melalui kegiatan Bengkel Belajar Mitra yang membekali kawan kami dengan pengetahuan kewirausahaan dan pengelolaan keuangan.

Terkait dengan peniadaan data kawan yang tersuspend, dikala ini perusahaan sedang memprioritaskan perbaikan kebijakan sistem suspensi, dimana melalui sesi Kopdar secara berkala, kami rutin berdiskusi dengan kawan driver aktif kami. Sesi-sesi kopdar selama beberapa bulan belakangan ini membahas mengenai kebijakan suspension sehingga sanggup lebih gampang dipahami dan terkomunikasikan dengan baik demi menjaga kualitas layanan GO-JEK.

Sedangkan terkait sistem alokasi (penghapusan order prioritas), GOJEK berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan kenyamanan kawan driver dalam bekerja. Sejalan dengan hal tersebut, GOJEK telah menerapkan sistem alokasi order yang baru. Pada sistem yang gres ini, kedekatan dengan titik lokasi bukanlah satu-satunya parameter dalam pembagian order. Order yang dibentuk oleh konsumen akan disebarkan kepada kawan yang berada pada radius tertentu. Kemudian, kawan yang paling rajin (tidak pilih - pilih order), punya rating tinggi, berpeluang lebih besar untuk mendapat order tersebut.

Melalui sistem yang gres ini, jumlah kawan driver yang berbuat curang memakai Fake GPS sanggup berkurang. Sistem gres ini juga secara tidak pribadi menciptakan pengguna mendapat kualitas pelayanan yang lebih baik.

Sumber detik.com
Lebih baru Lebih lama