
Atas tindakannya, rumah F di daerah Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, digeruduk puluhan sopir ojol Grab dan Gojek. Video penggerudukan tersebut kemudian viral di media sosial.
Orang bau tanah F, Fajri, membenarkan kedatangan puluhan sopir ojol pada Senin (25/3) malam tersebut. Namun beliau menegaskan tindakan anaknya di luar pantauan keluarga.
Dia menceritakan para sopir ojol meminta pertanggungjawaban atas pesanan fiktif F. Mereka meminta orang bau tanah F mengganti seluruh kerugian atas pesanan fiktif itu.
Beberapa pesanan fiktif itu antara lain masakan roti seharga Rp 10 ribu ke rumah Fajri, namun tidak ada yang mengaku memesan. Kemudian delapan bungkus srabi yang dialamatkan ke rumah tetangga.
"Namun pada kesudahannya dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Ada petugas polsek juga yang menyaksikan," ujar dia.
Bocah kelas 1 Sekolah Menengah Pertama di salah satu pondok pesantren di Sukoharjo itu kemudian diminta menciptakan surat pernyataan semoga tidak mengulangi perbuatannya. Surat pernyataan itu kemudian dibubuhi dengan materai.
"Saya minta maaf kepada para sopir ojek. Saya juga minta maaf kepada tetangga yang menjadi tempat tujuan order fiktif," kata dia.
Kapolsek Grogol, AKP Didik Noertjahjo, menyampaikan masih menyita ponsel milik F. Namun pihaknya tidak melanjutkan masalah tersebut ke ranah aturan lantaran sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kami imbau semoga orang bau tanah lebih mengawasi anaknya dalam memakai gadget. Jangan hingga insiden ini terulang kepada belum dewasa lainnya," pungkasnya.
Simak Juga 'Tanggapan Driver Soal Kemenhub Tetapkan Tarif Dasar Ojol Rp 2000/km':
Sumber detik.com