Jurus Langka CreativepreneurIshadi SK (Ilustrasi: Edi Wahyono/detikcom)

Jakarta -Creativepreneur berdasarkan pakar marketing Llise Benun (2011) ialah seseorang yang memulai atau menjual bisnisnya memakai ilham kreatif. Ada yang menyebutkan, creativepreneur sebagai bisnis berbasis kreativitas. Creativepreneur basisnya ialah kreatif. Sehingga di kurun Milenial, creativepreneur berkembang dengan amat pesat tanpa batas sebab tidak lagi berbabis pada hukum ekonomi bisnis masa lalu.

Bluebird, perusahaan taksi paling besar di Indonesia, mempunyai 500 ribu taksi. Bluebird tidak mempunyai pesaing. Lalu tiba creativepreneur, didirikan Uber di mana perusahaan tersebut bisa menyewakan satu juta taksi tanpa mempunyai sebuah kendaraan beroda empat pun. Gojek menjadi alat transportasi komersial untuk mengantarkan orang maupun barang dan masakan tanpa mempunyai satu buah pun kendaraan bermotor. Perusahaan AirBnB menyewakan ratusan ribu kamar penginapan tanpa mempunyai satu hotel. Jack Ma membangun Alibaba, sebuah platform e-commerce yang dimulai dari Cina dan kemudian ke seluruh dunia sehingga menjadi salah seorang terkaya di dunia hanya dalam kurun waktu 15 tahun.

Keajaiban-keajaiban menyerupai ini mendorong jutaan anak muda untuk melaksanakan bisnis yang "tidak wajar". Bisnis yang tidak memerlukan investasi, meminjam modal ke bank atau menggadaikan barangnya.

Karena model bisnis kini hanya mengandalkan kreativitas, jutaan orang-orang muda ingin berguru dan mencontoh dongeng sukses para entrepreneur. Inilah yang kemudian ditangkap oleh seseorang yang tengah menuntaskan pendidikannya di Anglo-Chinese School di Singapura. Pada 2014, pada usia 18 tahun Putri Tanjung yang amat berbakat di bidang bisnis mewarisi orangtuanya memproklamasikan jadwal "dialog creativepreneur" di Senayan City, Jakarta. Konsep dialognya dengan para creativepreneur sukses di Indonesia digabungkan dengan Sheila On 7 untuk menjalin daya tarik. Makanya konsepnya disebut "Creativepreneur Berjuang". Lewat banyak sekali media sosial, Putri Tanjung menggebrak konsep training para calon entrepreneur berbakat untuk diundang berdiskusi dengan orang-orang muda yang selama ini telah sukses menyebarkan usahanya di bidang perjuangan kreatif, menyerupai Bukalapak, Tiket.com, Traveloka, Gojek, dan Tokopedia.

Sekitar dua ribu orang datang, hampir seluruhnya belum dewasa muda memenuhi Gedung Convention di Senayan City, meskipun harus membayar Rp 150 ribu rupiah per orang. Diskusi berlangsung dalam irama yang cepat dari pukul 10:00 hingga dengan pukul 18:00 diselingi dengan pertunjukan Sheila On 7. Dengan cendekia Putri menciptakan programnya sebagai sebuah event yang tidak hanya memperlihatkan para entrepreneur muda yang sukses untuk bicara menjelaskan awal langkah mereka sehingga berhasil menyebarkan usahanya secara luar biasa. Namun, juga sekaligus menjadi ajang promo dan sponsorship plus pameran banyak sekali produk-produk kreatif.

Kegiatan tersebut sukses dan menjadi perbincangan di media sosial. Konsep yang sama diselenggarakan setiap tahun dari 2014-2017 di tempat yang sama. Karena sukses besar yang diraih pada 2018, Putri menyelenggarakan obrolan creativepreneur dalam format yang berbeda. Tidak lagi ada konser musik, namun sepenuhnya diskusi. Sebagai gantinya pembawa jadwal dan moderator ditunjuk para pemenang stand up comedy sehingga menciptakan penonton betah untuk mengikuti jadwal obrolan selama delapan jam.

Pada 2018 Putri melanjutkan studi di Academy of Arts University di San Francisco. Meskipun demikian, pada setiap libur panjang ia pulang ke Jakarta dan menyelenggarakan jadwal dialognya sebab lantaran "Creativepreneur" sudah menjadi brand yang kuat. Pada tahun itu pula jadwal tersebut diselenggarakan di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. Di Bandung, ia minta Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi salah satu pembicara. Ibu Susi bersedia dengan syarat disiapkan helikopter sebab waktu itu dia berada di Cirebon dan harus kembali ke Jakarta. Putri menyanggupi. Ini memperlihatkan bahwa secara perjuangan ia sudah mempunyai kemampuan finansial yang cukup besar. Pada tahun itu, Putri memperbesar jumlah timnya menjadi 12 orang, terdiri dari kreatif, videografer dan audioman, seorang andal set dekor, engineer, sales & marketing, dan penghubung para narasumber.

Setelah itu kegiatannya tak terbendung. Sejak 2014 obrolan creativepreneur juga berlangsung di banyak sekali universitas; UI di Jakarta, IPB di Bogor, ITB di Bandung, dan empat universitas besar lainnya. Mahasiswa tidak dipungut bayaran sebab merupakan penggalan dari CSR Creativepreneur Corner. Terakhir 2019, diselenggarakan di Medan, Malang, dan Makassar. Sebuah lompatan perjuangan sebab jarang yang demikian jauh satu sama lain.

Tidak gampang untuk menyelenggarakan event menyerupai ini sebab harus mengundang pembicara-pembicara papan atas, orang-orang yang telah berhasil dan sukses besar tidak hanya dalam perjuangan lingkup nasional, namun juga lingkup global. Seperti Gaery Undarsa - Co-Founder dan CCO Tiket.com, Achmad Zaky - Bukalapak, Nadiem Makariem - Gojek, Belva Devara - Founder Ruangguru.com, dan Al Fatih Timur - Kitabisa.com.

Hingga tahun ini sudah diselenggarakan 14 kali aktivitas di tujuh kota, seluruhnya tanpa pertolongan sedikit pun dari orangtuanya. Dan, diikuti oleh lebih dari sepuluh ribu peserta. Sebagian telah berhasil merintis perjuangan creativepreneur. "Creativepreneur Corner" telah menjadi brand dan Putri menerima rata-rata 40 seruan untuk mengatakan ceramah setiap bulannya. Tentu tidak seluruhnya dipenuhi, namun semangatnya untuk menggugah orang-orang muda mencoba bisnis dan menjadi creativepreneur berkembang di mana-mana di seluruh daerah.

Kisah sukses "Creativepreneur Corner" segera akan diikuti oleh program-program serupa di banyak sekali kawasan di seluruh Indonesia. Tidak gampang memang, tapi demam isu yang demikian besar untuk ikut serta dalam jadwal "Creativepreneur" mendorong jadwal menyerupai ini terus akan berlangsung secara lebih intensif dalam waktu dekat.

Ishadi SK Komisaris Transmedia


Tulisan ini ialah kiriman dari pembaca detik, isi dari goresan pena di luar tanggung jawab redaksi. Ingin menciptakan goresan pena kau sendiri? Klik di sini sekarang!

Sumber detik.com
Lebih baru Lebih lama