Keluhan Driver Ojol di Aplikator Surabaya, Rekruitmen Hingga InsentifFoto: Deny Prastyo Utomo

Surabaya -Ratusan driver online roda empat menggelar agresi di depan kantor aplikator Gojek dan Grab di Surabaya. Mereka mengeluhkan perilaku aplikator yang dianggap melanggar kemitraan dengan driver ojol.

Dengan memakai pengeras suara, para driver bergantian melaksanakan orasi di depan kantor aplikator Gojek di Jalan Raya Ngagel.

"Hari ini kami melaksanakan agresi serentak secara nasional di banyak sekali kota yakni Pontianak, Makasar, Yogya dan Bangka Belitung," kata Korlap Aksi Aliando Jatim Bagus Ubaidillah kepada detikcom, Selasa (11/12/2018).

Bagus menjelaskan masih banyak perkara yang dihadapi oleh driver online sebagai kawan Gojek dan Grab.

"Stop rekruitmen driver online. Karena kenapa? Karena jumlah penumpang dengan driver-nya kini lebih banyak. Itu kan tidak sinkron. Dengan begitu, sasaran dari aplikator yang dibebankan ke driver sebagai kawan tidak tercapai. Sekarang dapat mendapat 10 sampai 12 trip itu sudah bagus," ungkap Bagus.


Selain itu, Bagus mengeluhkan soal rasionalisasi insentif yang diberikan oleh aplikator yang masih dianggap belum manusiawi.

"Rasionalisasi tarif dan insentif yang dikala ini dikeluhkan oleh driver online secara nasional. Tarif yang tidak manusiawi dan insentif yang tidak sesuai yang sedang kami upayakan. Selain itu hilangkan denah batasan wilayah dan jam istirahat," lanjutnya.

Keluhan Driver Ojol di Aplikator Surabaya, Rekruitmen Hingga InsentifPantauan kemudian lintas di lokasi aksi, Jalan Ngagel menjadi satu arah. (Foto: Deny Prastyo Utomo)

Belum lagi soal tidak adanya transparansi dalam perjanjian kemitraan di antara aplikator dan mitra. Bahkan Bagus mengaku ia dan rekan-rekannya tidak mengetahui isi dari perjanjian tersebut.

"Teman-teman disini semua tidak tahu dari isi perjanjian dari pihak aplikator. Poin kemitraan dan isi perjanjian arahan etik tidak ada yang tahu. Yang dihentikan apa dan yang tidak dilakukan sebagai kawan itu apa masih banyak yang belum paham," paparnya.


Dari pantauan detikcom, agresi tersebut menyebabkan kemacetan panjang di Jalan Raya Ngagel. Bahkan jalur yang semula dua arah itu kemudian difungsikan menjadi satu arah alasannya yakni agresi tersebut, yaitu dari Jalan Darmo Kali menuju Jalan Sulawesi.

Sedangkan arah sebaliknya, yaitu dari Jalan Sulawesi melewati Raya Ngagel menuju Jalan Bung Tomo ditutup untuk sementara waktu. Pengendara yang menuju ke Jalan Bung Tomo kemudian dialihkan ke Jalan Dinoyo.

Sumber detik.com
Lebih baru Lebih lama