Aliando Bikin Aksi 13.11, Begini Tanggapan GrabGrab/Foto: Reuters

Jakarta -Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) menggelar agresi 13.11 pada Selasa kemarin untuk menagih komitmen tiga aplikator terhadap tuntutan mereka sebelumnya. Menanggapi agresi Aliando itu, Grab menunjukkan tanggapan.

Dalam pernyataannya, Aksi 13.11 itu dilakukan Aliando di sejumlah kota yakni di Jabodetabek, Makassar, Pontianak, Surabaya, Yogyakarta, Bangka Belitung, Bengkulu dan sejumlah wilayah lainnya.

"Kami melaksanakan agresi sebab pada agresi 13.9 dan 25.9 kami tidak mendapat progres apapun atas tuntutan kami sebagai kawan aplikator, bahkan terlebih hanya terdapat sebuah pengkhianatan hasil musyawarah mufakat pada agresi 25.9 oleh pihak Grab," demikian pernyataan koordinator sentra Aliando.

Ada 9 poin yang ditagih oleh Aliando kepada para aplikator. Di antaranya ialah open suspend tanpa syarat, hapus praktek kewajiban berbadan hukum, dukungan training dan harpus praktek pecahan PPH dan lain sebagainya di seluruh kantor OPS Gojek dan Grab.

Aksi Aliando 25.9Aksi Aliando 25.9 Foto: Haris Fadhil-detikcom


Head of Public Affairs, Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno menyatakan pihaknya menghargai hak setiap warga negara untuk memberikan pendapat selama dilakukan secara tenang dan dalam koridor aturan dan peraturan yang berlaku.

"Atas dasar ini administrasi Grab setuju untuk bertemu dengan perwakilan Aliando dengan difasilitasi oleh Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan pada hari Senin, 12 November. Kami juga melibatkan kawan pengemudi aktif GrabCar dari banyak sekali komunitas dalam pertemuan sebelumnya dengan pihak kepolisian untuk mewakili pandangan mereka," tutur Tri.



Tri mengatakan, dalam pertemuan tersebut administrasi Grab telah menjelaskan dan menjawab tuntutan dari perwakilan Aliando. Poin-poinnya adalah:

1. Prioritas Grab ialah untuk mendukung para kawan pengemudi yang bekerja secara jujur dan melindungi mata pencaharian dan sumber pendapatan mereka. Karenanya, membuka suspen tanpa syarat ibarat yang dituntut oleh pengunjuk rasa hari ini tidak sanggup dilakukan sebab suspensi hanya akan dilakukan jikalau terjadi tindakan yang melanggar instruksi etik kawan pengemudi, contohnya kawan pengemudi memakai aplikasi GPS palsu, mempunyai cancellation rate yang tinggi, atau mendapat keluhan serius dari penumpang.

Perlu juga kami jelaskan bahwa untuk setiap suspensi, para kawan pengemudi mendapat kesempatan untuk menunjukkan klarifikasi dari sisi mereka, dan jikalau bukti-bukti mendukung bahwa mereka tidak melaksanakan pelanggaran, suspensi sanggup dibuka. Berdasarkan komunikasi rutin kami dengan komunitas kawan pengemudi dan polling yang kami lakukan terhadap pengguna app, lebih banyak didominasi mendukung upaya-upaya kami untuk melindungi penghasilan para kawan yang bekerja dengan jujur.

2. Jaminan perlindungan, baik berupa fitur keamanan dalam aplikasi maupun jaminan asuransi telah kami berikan sebagai berikut:

a. Fitur keamanan dalam aplikasi:

i. Driver selfie authentication, dimana kawan pengemudi GrabCar diminta sewaktu-waktu untuk mengambil dan mengunggah swafoto untuk memastikan bahwa foto pengemudi sama dengan foto di profil yang telah melewati proses verifikasi.

ii. Number masking, Dengan fitur ini baik penumpang maupun kawan pengemudi sanggup melaksanakan panggilan telepon selama proses booking, tanpa menunjukkan nomor telepon yang sesungguhnya. Fitur ini sudah diluncurkan di Jakarta dan akan segera tersedia di kota-kota lain.

iii. In-car safety camera. Saat ini sejumlah 1.000 kawan pengemudi di Palembang dan Jabodetabek telah mendapat kamera di dalam kendaraan beroda empat untuk menjamin keselamatan penumpang dan mitra-pengemudi yang merupakan tahapan uji coba sebelum kami implementasikan awal tahun depan.

iv. Kami akan terus menambah fitur keamanan dalam aplikasi, sebab keselamatan dan keamanan tiap orang yang memakai platform kami ialah prioritas utama kami.

b. Tiap kawan pengemudi dan penumpang Grab mendapat proteksi asuransi yang dimulai dari ketika penjemputan hingga penumpang datang di tujuan. Sehingga jikalau hingga terjadi kecelakaan atau cedera sebab perampokan, baik penumpang maupun kawan pengemudi tidak perlu menanggung biaya pengobatan. Klaim asuransi juga sanggup dilakukan oleh andal waris jikalau hingga terjadi kematian.

"Tuntutan Aliando terkait keselamatan dan kesejahteraan para kawan pengemudi juga merupakan prioritas bagi Grab, dan hal-hal yang mereka tuntut tolong-menolong telah dijalankan oleh pihak Grab, sebagaimana dijelaskan di paragraf sebelumnya," tutur Tri.

Sumber detik.com
Lebih baru Lebih lama