
Banyuwangi -Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas besar hati aktivitas penemuan Gancang Aron Banyuwangi terpilih masuk Top 99 Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) yang digelar Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (KemenPAN & RB).
Apalagi aktivitas Gancang Aron ini berhasil dinobatkan sebagai 99 penemuan terbaik dari 2.824 penemuan di seluruh Indonesia. Gancang Aron singkatan dari Gugus Antisipasi Cegah Antrean Panjang Dengan Antar Obat ke Rumah Pasien, yang dalam bahasa lokal artinya 'Lekas Sembuh'. Program ini diluncurkan semenjak November 2017 lalu.
"Alhamdulillah program-program yang dilakukan Banyuwangi mendapatkan apresiasi KemenPAN & RB. Ini sebagai cambuk kami dalam membuat penemuan untuk kepentingan dan pelayanan masyarakat," ujar Anas kepada detikcom, Jumat (21/9/2018).
Anas bercerita, munculnya penemuan ini berawal dari keluhan masyarakat terkait lamanya antrean dalam pelayanan obat. Dalam beberapa perkara penyakit, penyiapan obat membutuhkan waktu alasannya yaitu harus diracik terlebih dulu oleh apoteker.
"Kasihan pasiennya. Sudah sakit, masih disuruh menunggu obat. Lalu kami coba atur taktik hingga lahir penemuan ini. Setelah berobat, pasiennya sanggup pribadi pulang beristrirahat di rumah. Obatnya nanti diantar sehabis disiapkan apoteker. Gratis," papar Anas.
Program itu kemudian diberi sentuhan inovatif komplemen dengan menggandeng Go-Jek. "Personel dan armada kendaraan rumah sakit kami terbatas. Akhirnya kita kolaborasikan dengan Go-Jek. Dengan kerja sama ini, kami lebih ekonomis alasannya yaitu tidak perlu pengadaan armada kendaraan," ujarnya.
Meski diantar Gojek, rumah sakit milik pemerintah tempat itu tetap memantau ketepatan pengiriman obat. "Sebelumnya, pasien telah diedukasi perihal obat yang dikonsumsinya ketika menyerahkan resep," ujarnya.
Untuk memastikan bahwa obat diterima dengan sempurna oleh pasien, maka driver Gojek diberikan pendidikan khusus. "Tidak semua driver Go-Jek sanggup mengantar obat. Kita seleksi dan kita berikan pendidikan khusus. Selain itu, juga ada sistem pengamanan lain untuk memastikan obat hingga serta informasi perihal obat itu sendiri tersampaikan dengan baik ke pasien," papar Anas.
Berkat aktivitas ini, keluhan pasien akan pelayanan obat menjadi jauh berkurang. Selain itu, waktu tunggu antrean menjadi lebih pendek. "Yang dulunya sanggup mencapai 240 menit, kini waktu tunggu antrean dipangkas maksimal 60 menit," kata Anas.
Direktur RSUD Blambangan, dr Taufik Hidayat menambahkan, ada sejumlah mekanisme lain yang harus dilalui dalam aktivitas ini selain pendidikan untuk driver. Di antaranya, apoteker memilih terlebih dahulu obat-obatan yang sanggup diantar dan tidak untuk menjaga keamanan, fungsi dan kualitas obat.
"Obat juga dikemas khusus memakai plastik hitam semoga tidak terkena matahari dan tak terbaca," jelasnya.
Selain sinergi dengan Gojek, aktivitas layanan antar obat 'Gancang Aron' ini juga menyediakan pelayanan "home care". Home care ini, para apoteker mendatangi warga yang membutuhkan edukasi lebih perihal pengobatannya. "Layanan ini untuk perkara penyakit tertentu yang butuh edukasi ekstra. Misalnya, penyakit TBC," ujarnya.
Penghargaan tersebut diserahkan MenPAN RB, Syafruddin di Hotel Shangri-La Surabaya. Sekda Banyuwangi, Djadjat Sudradjat mendapatkan penghargaan tersebut mewakili Bupati Abdullah Azwar Anas.
Simak Juga 'Inspiratif! Inilah Deretan Terobosan Sains di 2017':
Sumber detik.com