
Jakarta -Belum usang ini, jagat dunia maya sempat diramaikan oleh postingan menyentuh seorang driver Go-Jek menawarkan jaket kepada cukup umur yang telanjang di jalanan. Peristiwa itu terjadi di persimpangan lampu merah Pasaraya Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Founder dan CEO Go-Jek Grup Nadiem Makarim pun sudah mengetahui video yang viral ini. Ia pun menawarkan atribut berupa jaket dan helm dengan logo gres beserta sebuah 'surat cinta' di dalamnya.
"Yang terhormat Mitra Driver,
Kado ini yakni apresiasi kami terhadap kerja keras kamu, menjadi tumpuan bagi jutaan Mitra di Indonesia. Kado ini melambangkan penghargaan kami terhadap dedikasi kau yang menjadi satria bagi puluhan juta masyarakat di Indonesia tiap harinya.
Terimalah kado ini sebagai lambang semangat solidaritas tanpa batas untuk terus berinovasi, berkreasi dan berjuang untuk negeri sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nantikan pesan saya selanjutnya mengenai kado gres kamu"
Salam satu aspal
Nadiem Makarim.
Ditemui dalam program Festival Apresiasi Mitra Go-Jek di Bumi Perkemahan Cibubur, Sabtu (27/7/2019), driver Go-Jek berjulukan Syamsul Anwar ini mengaku tidak menyangka perbuatan baiknya menjadi viral.
Sampai ketika ini, ia pun tidak mengetahui siapa sosok orang yang mem-posting video yang menciptakan banyak orang berdecak kagum itu. Pria berumur 41 tahun ini pun menceritakan kronologi tragedi tersebut.
Pada hari itu, Syamsul hendak mengantar paket dari Pademangan ke kawasan Melawai. Saat berhenti di lampu merah, ia melihat cukup umur yang tak mengenakan sehelai pakaian sama sekali. Sontak, ia pun pribadi memutar balik dan menghampiri cukup umur tersebut.
"Saya cuma ingat sama anak kembar saya yang berusia 14 tahun waktu itu," tutur Syamsul ketika ditemui di Acara Festival Apresiasi Mitra di Cibubur, Jakarta, Sabtu (27/7/2019).
Lantas, Syamsul pribadi mengajak cukup umur itu ke pinggir dari yang tadinya ada di tengah-tengah jalan. Ia pun menanyakan ke cukup umur tersebut apakah ia sudah makan atau belum. "Pertama-tama, saya tanya kau sudah makan atau belum, ngapain di situ?," ungkapnya.
Remaja itu pun menjawab jikalau ia belum makan. Ia mengaku tidak mempunyai uang. Syamsul juga menanyakan dimana rumah orang bau tanah cukup umur tersebut. Dia pun menjawab rumah orang tuanya ada di kawasan kota. Dari percakapan itu, Syamsul pun menyimpulkan cukup umur yang ditemuinya itu normal atau tidak mempunyai duduk masalah gangguan jiwa.
"Saya awalnya menerka jikalau ia mohon maaf terbelakang, tapi kok saya ajak ngobrol ia ngerti dan menjawab. Ya udah saya pribadi inisiatif aja pakein ia jaket," ujarnya.
Saat itu, bekerjsama Syamsul juga berinisiatif ingin melapor kepada pihak berwajib untuk sanggup membantu cukup umur tersebut. Namun, alasannya teringat orderan Go-Send nya yang dilarang lebih dari dua jam ketika itu, kesannya sesudah mengenakan jaket ia pun pribadi memberinya uang dan bergegas pergi.
Sampai hari ini, lelaki yang sudah tiga tahun menjadi kawan Go-Jek ini masih tidak menyangka bahwa tragedi itu akan viral. Dia mengaku hanya berbuat impulsif saja. Ketika itu, pihak Go-Jek pun pribadi menawarkan respons terkait video itu.
"Go-Jek selalu besar hati dengan para kawan driver kami yang berjiwa sosial tinggi dan mempunyai inisiatif untuk membantu dan peduli terhadap sesama, termasuk apa yang sudah dilakukan Pak Syamsul," kata Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen, Sabtu (27/7/2019).
Selain menawarkan atribut baru, Go-Jek juga menawarkan apresiasi berupa pilihan akomodasi umrah atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk Syamsul. Saat ditanya mana akomodasi yang akan dipilih, ia mengaku akan berdiskusi dengan istri anak-anaknya terlebih dahulu.
Go-Jek Hilangkan Batasan antara Pelanggan dan Mitra Disabilitas:
Simak Video "Akselerasi Startup Lain, Gojek Tak Ingin Sukses Sendirian"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com