
Banyuwangi -Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melaksanakan rangkaian kunjungan di Kabupaten Banyuwangi. Salah satunya mengunjungi para santri dan ulama di Pondok Pesantren Darussalam Blok Agung, Kecamatan Tegalsari dan Ponpes Mabadi'ul Ihsan Desa Karangdoro Kecamatan Tegalsari.
Pada pertemuan tersebut Luhut mengajak santri untuk melengkapi ilmu agama dengan pengetahuan akan teknologi untuk menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat.
Luhut menyampaikan ketika ini salah satu profesi yang menjanjikan untuk bawah umur muda yaitu di bidang teknologi. Salah satunya tumbuhnya startup- startup yang mempunyai valuasi triliunan rupiah. Di Indonesia sendiri ada empat startup Unicorn dengan valuasi di atas Rp 4 triliun.
"Kami ingin generasi muda pondok pesantren di Banyuwangi juga bisa ikut menjadi startup-startup baru. Dengan dasar keilmuan agama yang sudah kuat, dipadukan dengan kemampuan teknologi niscaya akan menghasilkan sesuatu yag dahsyat," kata Luhut di depan para santri, Kamis (11/4/2019).
Luhut pun mencontohkan, ibarat Start Up Warung Pintar, yang ilham awalnya sangat sederhana. Yaitu ingin menyebarkan warung rakyat dengan memanfaatkan teknologi modern yang menyampaikan kemudahan, kecepatan. Hasilnya cukup sukses ketika ini sudah ribuan warung rakyat yang berkolaborasi dengan Warung Pintar. Salah satunya juga berkembang di Banyuwangi.
"Apalagi, Banyuwangi sudah menjadi tempat yang maju. Bahkan tempat ini juga sangat melek teknologi bahkan berkolaborasi dengan beberapa perusahaan startup nasional, ibarat Gojek dan Warung Pintar. Karenanya para santri juga harus punya motivasi untuk maju ibarat daerahnya," cetusnya.
Untuk bisa menguasai teknologi, kata Luhut, santri harus semangat untuk belajar. Pemerintah sendiri menyediakan banyak sekali beasiswa yang dimanfaatkan oleh santri untuk melanjutkan pendidikan. "Jangan menyerah, selama ada kemauan disitu ada jalan," kata Luhut.
Ditambahkan Bupati Abdullah Azwar Anas, pemkab telah menggelar banyak sekali acara untuk meningkatkan entrepreneurship di kalangan anak muda dan para santri. Bekerja sama dengan BPPT dan BUMN, Banyuwangi telah menjalankan acara pengembangan SDM kopi dan coklat di kalangan anak muda dan santri.
"Berbagai pembinaan telah digelar, bahkan kami menyiapkan Sekolah Menengah kejuruan yang membuka jurusan kopi dan coklat. Selain itu, kami juga gres saja menggelar hackaton, dimana para developer muda berkompetisi menciptakan aplikasi untuk pengembangan pariwisata dan UMKM di Banyuwangi," pungkas Anas.
Sumber detik.com